Friday, August 29, 2008

Kata orang dulu-dulu...

...."bagai menarik rambut dalam tepung, rambut janganlah putus tepung pula janganlah berserakkan!"

Indah sekali kiasan kata tersebut. Bukan hiasan kata semata-mata. Nasihatnya jelas. Dalam merungkaikan masalah janganlah kita porak-perandakan yang berkaitan. Dalam menyelamatkan sesuatu jangan kita korbankan yang lain. Lakukannya dengan berhati-hati.

Tiada masalah yang tidak boleh diselesaikan selagi ianya buatan manusia. Kena cara dan kena gayanya terungkailah segala permasalahan. Teladan zaman yang lepas jangan kita tolak ketepi. Iktibar peristiwa dahulu kita jadikan pengajaran. "Bagai menarik tali jala, di rasa tegang dikendurkan, rasa kendur ditegangkan."

"Air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut" nescaya negeri tidak huru-hara. "Adat yang kawi, syarak yang lazim" kata orang dulu-dulu lagi. Undang-undang dan kanun mereka kiaskan.

Orang dulu-dulu berkias lagi, "Ada padi semua kerja jadi, ada beras semua kerja deras". Itu soal ekonomi!

Orang dulu-dulu memang ramai yang bijak pandai. Bahasa jiwa bangsa. Mereka berkias, berpantun dan bergurindam. Mesejnya sampai, anak mengikut kata, taat dan setia sehingga ke cucu-cicit aman bahagia.

Jadi nobatkan agama, perjuangkan bangsa, perkukuhkan negara.

Bak kata orang "dari kita tegak bertimpuh, baik kita rebah merempuh!"

7 comments:

Zahar said...

as salaamu alaikum

Memang banyak yang boleh kita pelajari dari pepatah2 Melayu lama ini. Malangnya orang sekarang udah hampir lupa atau tak tahu langsung.

Anonymous said...

Lol

For a second, I thought this was Karam Singh Walia at TV3.....:)

Anyway well said.

Lawyer Kampung said...

Bro anon, adik karam lain bapak lain emak ;-)

Bro Zahar, sedih tapi benar.. :-)

Anonymous said...

I like the sound of that "dari kita tegak bertimpuh, baik kita rebah merempuh!"

Anonymous said...

BAHASA JIWA BANGSA? DEKAT PERMATANG PAUH BARU-BARU NI TAK NAMPAK MACAM TU PUN! BAHASA KESAT, MAKI-HAMUN & SERANAH ITULAH JIWA BANGSA ZAMAN MODEN.

Singh Is Kinng said...

Salam Tuan Lawyer,

I wonder to which political spectrum the posting is directed to.

While we are rushing to pursue for one thing, there is always something left behind.

It is scary to know in a few years from now we Malays may not have identity since we are forgetting our cultural heritage, but Hisham not the keris laa!!!.

Lawyer Kampung said...

Tuan PS, tepuk dada tanya selera.. haha.. but I know you gotten my drift.. selamat merdeka & selamat berpuasa to all!